Dialogue

Vocabulary

Learn New Words FAST with this Lesson’s Vocab Review List

Get this lesson’s key vocab, their translations and pronunciations. Sign up for your Free Lifetime Account Now and get 7 Days of Premium Access including this feature.

Or sign up using Facebook
Already a Member?

Lesson Notes

Unlock In-Depth Explanations & Exclusive Takeaways with Printable Lesson Notes

Unlock Lesson Notes and Transcripts for every single lesson. Sign Up for a Free Lifetime Account and Get 7 Days of Premium Access.

Or sign up using Facebook
Already a Member?

Lesson Transcript

Palembang
Palembang adalah ibukota Propinsi Sumatera Selatan. Kota yang terletak di sisi sungai Musi ini adalah kota kedua terbesar di Sumatera setelah Medan. Kota ini juga pusat salah satu kerajaan tertua di Indonesia, Sriwijaya. Sriwijaya pada masanya adalah kerajaan terbesar di Asia Tenggara yang wilayahnya sampai ke Vietnam. Sayang sekali tidak banyak sisa-sisa kejayaan Sriwijaya di Palembang. Bahkan keberadaan kerajaan besar itu baru dikonfirmasikan oleh arkeolog Prancis George Coedes tahun 1920an, yang menerbitkan temuannya itu dalam Bahasa Belanda dan Indonesia.
Sungai Musi yang membelah Kota Palembang dimanfaatkan sebagai alat angkutan sungai ke daerah pedalaman dengan menggunakan perahu. Walaupun fungsi tersebut sudah digantikan jalan, perahu masih digunakan untuk menyeberangi sungai. Perahu itu dipasangi motor yang berbunyi “tek ketek ketek” sehingga masyarakat menyebutnya ketek. Ketek selain digunakan untuk mengangkut penumpang, juga mengangkut barang, dan menjadi tempat berjualan, seperti menjual es balok, sayuran, makanan, atau buah-buahan. Akan tetapi, sejak tepian Sungai Musi direhabilitasi, kapal pesiar mulai beroperasi untuk mengangkut turis. Sebelumnya, perahu ketek juga sering mengangkut turis di siang hari. Akibatnya penghasilan tukang perahu ketek kini berkurang.
Transportasi air sempat menjadi moda transportasi utama di Palembang. Jepang membangun jembatan Ampera yang bertipe bascule di atas Sungai Musi. Bagian tengah jembatan itu bisa dinaikturunkan untuk mengatur lalu lintas sungai dan lalu lintas di jembatan. Saat ini jembatan Ampera tidak lagi beroperasi. Akan tetapi, jembatan dan daerah sekitarnya merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Selain dengan naik kapal pesiar, kita bisa menikmati Sungai Musi dari dek dan restoran di sekitar sungai.
Nenek moyang orang asli Palembang adalah Melayu. Selain itu, orang Jawa, Cina, Arab, India, Minangkabau, dan Sunda juga hidup di Palembang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dengan dialek setempat dan bahasa ini disebut Bahasa Palembang.

Comments

Hide