Dialogue - Indonesian

Hide

Vocabulary

Hide
Ibukota capital city
pemerintahan government
pembangunan development
dipadati be crowded (with)
tantangan challenge
kesempatan opportunity
masalah problem, matter
kemacetan jam
bangunan building
pemukiman housing

Lesson Notes

Hide

Cultural Insights

Fast Facts


Bahasa yang biasa dipakai di Jakarta adalah Bahasa Betawi, yaitu Bahasa Indonesia berdialek Betawi. Kata-kata yang digunakan sebagian besar sama dengan kata-kata dalam Bahasa Indonesia, ditambah kata-kata dari Bahasa Cina, Arab Jawa, dan Sunda.

 

Contohnya, kata "ane" dan "ente"  yang berarti "saya" dan "kamu" berasal dari Bahasa Arab. Numeralia "gocap", "cepek", "goban", yang berarti "lima puluh", "seratus", dan "lima puluh ribu" berasal dari numeralia Bahasa Cina.

Umumnya, kata-kata dalam Bahasa Betawi mengubah vokal terakhir 'a' dalam kata-kata Bahasa Indonesia menjadi vokal 'e', misalnya "apa" menjadi "ape", "siapa" menjadi "siape", "katanya" menjadi "katanye" atau "katenye", bahkan "Jakarta" menjadi "Jakarte".

 


 

The language that is widely used in Jakarta is Betawi Language that is Indonesian Language creole. Words used are mainly similar with the ones used in Indonesian language, with additions of words borrowed from Chinese, Arabic, Javanese, and Sundanese.

For example, the words ane and ente that mean "I" and "you" are borrowed from the Arabic. Numerals gocap, cepek, goban meaning "fifty", "a hundred", and "fifty thousand" are borrowed from Chinese numerals.

In general, words in Betawi Language shift the last vowel 'a' of words in Indonesian Language to vowel 'e' in Betawi. For example, apa becomes ape, siapa becomes siape, katanya becomes katanye or katenye, even Jakarta becomes Jakarte.

 

Lesson Transcript

Hide
Jakarta
Jakarta adalah Ibukota Republik Indonesia sekaligus Ibukota Propinsi DKI Jakarta Raya. Terletak di pantai barat laut Pulau Jawa, kota ini telah menjadi pusat pemerintahan sejak masa pendudukan Belanda, dengan nama Batavia. Batavia, adalah kota yang sibuk dengan kegiatan perdagangan yang diakomodir oleh pelabuhan Sunda Kelapa. Hingga kini Jakarta berlanjut menjadi kota penting bagi Indonesia.
Sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan kebudayaan, Jakarta menikmati laju pembangunan yang sangat pesat. Hal ini menjadi daya tarik bagi pendatang untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Berbagai orang dari berbagai suku, etnis, dan kelas sosial memadati Jakarta demi mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Jakarta dipadati gedung-gedung pencakar langit tetapi demikian pula pemukimam kumuh berada di antaranya. Terkadang hidup berdampingan dalam keberagaman menjadi tantangan bagi penduduk kota Jakarta.
Pembangunan di Jakarta sangat pesat, terutama yang berupa pusat perbelanjaan, apartemen, dan jalan. Akan tetapi, pembangunan ini tidak mampu menjawab tantangan tingginya jumlah penduduk di Jakarta. Kepadatan penduduk juga menyebabkan masalah lainnya seperti kemacetan jalan, polusi udara dan penanganan sampah.
Jakarta identik dengan Tugu Monumen Nasional atau biasa disingkat Monas dan Bundaran Hotel Indonesia. Dua marka ini berada berdekatan di daerah Jakarta Pusat, pusat pemerintahan dan perkantoran utama di Jakarta.Daerah ini juga ditandai oleh taman-taman luas, museum dan Kota Lama yang mempertahankan bangunan-bagunan tua Belanda.
Kotamadya lainnya di Jakarta adalah Jakarta Barat yang ditandai oleh Pecinan, Jakarta Selatan yang menjadi kawasan pemukiman elit dan pertokoan mewah, Jakarta Timur yang memiliki kawasan industri kecil dan menengah berikut pemukiman, dan Jakarta Utara yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan merupakan daerah pelabuhan. Daerah ini juga memiliki kawasan industri besar dan memiliki sebagian Kota Lama.